Pengikut

Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 Maret 2013

Columnar Joint


                                    

Bentuknya indah, seperti tiang pondasi istana, tersusun rapi dengan bentuk yang hampir sama, seakan-akan dibuat oleh seorang arsitektur ahli, tapi ini bukan buatan tangan dan pemikiran manusia,  ini adalah proses alam yang melambangkan kebesaran Allah SWT. ya,,,inilah yang disebut dengan struktur columnar joint.  

Allah tidak akan menciptakan suatu bentuk tanpa ada peroses. oleh sebab itu manusia disuruh untuk belajar mengenai proses tersbut. berikut saya paparkan peroses terbentuknya columnar joint yang bersal dari beberpa referensi. 

Joint (kekar) adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran, dan columnar joint merupakan jenis khusus dari pola joint.

Columnar joint mencakup dua aspek yaitu petrologi dan geologi struktur, tetapi pembahasan pada umumnya hanya menunjukkan kepada aspek struktur geologi.

Menurut Bates dan Jackson, 1984, Columnar joint digambarkan dalam bentuk taing-tiang prisma sejajar yang pada umumnya terbentuk pada  aliran basalt dan kadang-kadang terdapat pada batuan lain, dan pola khusus ini dihasilkan akibat pendingan. Columnar joint biasanya ditemukan di daerah intrusif dangkal atau ektrusif tubuh batuan beku, secara umum terdapat pada basaltik, sill, dike dan aliran lava (lava flows).


Columnar joint dihasilkan oleh proses pendinginan. Basalt mengalir dengan cepat. Menyebabkan penyusutan dan keretakan bentuk batuan dan umumnya membentuk pola hexagonal. Ada beberapa contoh dari beberapa bentuk yang tidak umum antara lain tiang-tiang tersebut menunjukkan 3 hingga 12 sisi, dimana bentuk dari tiang-tiang tersebut berhubungan dengan tensional stress. Diameter tiang berbeda-beda, berkisar beberapa inche hingga beberapa kaki. Hill (1972) menjelaskan bahwa sisi-sisi tiang umumnya memperlihatkan bidang horizontal yang disebut chisel marks.


Di Indonsia sangat jarang kelihatan bentuk columnar joint yang sangat jelas, beda dengan beberapa tempat yang ada  di Amerika serikat  yang memperlihatkan columnar jointing yang sanga t jelas dan indah, antara lain :  Devils Postpile di California, Devils Tower di Wyoming (pictured below), Sheepeaters Cliffs di Yellowstone National Park, dan Palisades sill di New Jersey.

Berikut ini adalah beberapa gambar struktur columnar joint : 


www.flickr.com
Columnar Joint


Continue Reading »

Rabu, 06 Maret 2013

Pengertian Geologi Struktur

Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.

Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.Untuk memahami struktur geologi yang ada dan bagaimana proses terjadinya maka sangatlah perlu diadakan pengamatan secara langsung. Hal ini akan memudahkan dalam pemahaman serta dapat mengetahui secara langsung struktur geologi yang ada.
Untuk memudahkan dalam mempelajari dan menganalisa struktur geologi, maka dapat dibuat menjadi beberapa tahap, yaitu :

1.  Tahap pertama adalah tahap pengenalan atau identifikasi struktur-struktur yang diamati umumnya di lapangan, misalnya struktur lipatan (antiklin atau sinklin), rekahan, sesar ataupun struktur lainnya.
Kenampakan-kenampakan struktur-struktur tersebut diamati bentuk dan jenisnya.
2. Tahap kedua adalah tahap pecatatan atau perekaman data. Menyangkut bentuk, jenis, ukuran dan kedudukan semua jenis struktur yang diamati. Data struktur yang dikumpulkan kemudian dikelompok-kelompokkan.

3.  Tahap ketiga adalah tahap analisa. Karena data struktur itu umumnya berupa data hasil berpuluh-puluh bahkan ratusan pengamatan dan pengukuran, maka data yang terkmpul tersebut dianalisa dengan metode-metode geometri dan statistik untuk mendapatkan pola ataupun kedudukan umumnya. Hasil analis ini kemudian disajikan dalam bentuk peta.

4.  Tahap keempat atau tahap sintesa, merupakan tahap akhir dari struktur geologi, yakni menafsirkan dan membahas bagaimana cara-cara dan mekanisme pembentukan struktur-struktur yang diamati, dan yang diutamakan dalam praktikum adalah menempatkan tempat dan kedudukan yang sebenamya dari struktur-struktur tersebut terutama dalam menghadapi masalah-masalah pertambangan, perminyakan ataupun geologi teknik.

Continue Reading »