Pengikut

Total Tayangan Halaman

Rabu, 24 Juli 2013

Pengertian dan Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Salam teman-teman apa kabar semuanya?, semoga semangat belajarnya tidak menurun ya, pada artikel sebelumnya saya membahas mengenai pengertian dan klasifikasi batuan sedimen,  bagi yang belum membacanya silahkan baca disini.

Pengertian Batuan Sedimen Klastik

Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa batuan sedimen klastik merupakan golongan batuan sedimen detritus kasar dan detritus halus (menurut master mister pak Koesoemadinata), dimana yang membedakan dari keduanya adalah ukuran butirnya. 

Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses sedimentasi mekanis, dikatakan proses mekanis karena dalam proses pembentukannya menggunakan media tranportasi seperti air dan angin. 


Adapun komponen pembentuk batuan sedimen klastik :
1. Butiran (grain) : butiran klastik yang mengalami transportasi yang berupa mineral, fosil atau fragmen batuan (litik).
2. Masa dasar (matrix) : berukuran lebih halus dari butiran (< 1/16 mm) dan diendapkan bersama-sama dengan butiran.
3. Semen (cement) : material berukuran halus yang mengikat butiran dan matrik, diendapkan setelah fragmen dan matrik, contoh : semen karbonat, silika, oksida besi, lempung, dll.

Komponen pembentuk batuan sedimen klastik : butiran (clasts),
masa dasar (matrix), dan semen (semen oksida besi berwarna coklat kemerahan).

Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Yang dimaksud dengan tekstur batuan sedimen ialah segala kenampakan/ciri fisik yang menyangkut butir sedimen seperti besar butir, kebundaran, pemilahan dan kemas. Pertanyaannya apa kegunaan mengetahui tekstur batuan beku?, Tekstur batuan sedimen mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut (terutama proses transportasi dan pengendapanannya) dan juga dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan batuan sedimen. Hal tersebut membuktikan bahwa seorang geologist harus melihat langsung batunya di lapangan.  

1. Besar Butir (Grain Size) 

Besar Butir adalah ukuran/diameter butiran, yang merupakan unsur utama dari batuan sedimen klastik, yang berhubungan dengan tingkat energi pada saat transportasi dan pengendapan. Klasifikasi besar butir menggunakan skala Wentworth (Tabel dibawah ini) Diktat Praktikum Petrologi – Arif Susanto. Besar butir ditentukan oleh :
· Jenis pelapukan : - pelapukan kimiawi (butiran halus)
. Pelapukan mekanis (butiran kasar)
· Jenis transportasi
· Waktu/jarak transportasi
· Resistensi

Klasifikasi besar butir (Skala Wentworth)

2. Pemilihan (Sorting)

Yang dimaksud dengan pemilahan (sorting) ialah derajat keseragaman besar butir. Istilah yang dipakai dalam pemilahan adalah terpilah sangat baik (very well sorted) , terpilah baik (well sorted), terpilah sedang (moderately sorted), terpilah buruk (poorly sorted) dan terpilah sangat buruk (very poorly sorted) (Gambar di bawah ini).

Pemilahan dan tingkat penamaan keseragaman butir

2. Kebundaran (Roundness)

Kebundaran (roundness) adalah tingkat kebundaran atau ketajaman sudut butir, dimana tingkat kebundaran tersebut mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi dan dapat juga menceritakan laju tranportasi butiran tersebut. Kebundaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya komposisi butir, besar butir, jenis transportasi, jarak transportasi dan resistensi butir. Istilah-istilah  yang dipakai dalam kebundaran adalah sebagai berikut:  very angular (sangat menyudut), angular (menyudut), sub angular (menyudut tanggung), sub rounded (membundar tanggung), rounded (membundar) dan well rounded (sangat membundar). Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini. 

Tingkat kebundaran butir

Tingkat ketajaman (very angular - sub angular)

Tingkat kebundaran (well rounded - sub rounded)

3. Kemas (fabric)

Pengertian kemas (fabric) adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau diantara semennya, dimana  berfungsi sebagai orientasi butir dan packing. Istilah yang dipakai ialah kemas terbuka (bila butiran tidak saling bersentuhan) dan kemas tertutup (bila butiran saling bersentuhan). Kemas secara umum dapat menceritakan tentang arah aliran dalam sedimentasi serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Berikut ini adalah gambar jenis-jenis kontak antar butir.

Jenis-jenis kontak antar butir

4. Porositas

Definisi porositas sendiri  adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume total batuan yang dinyatakan dalam persen. Porositas dapat diketahui dengan meneteskan air ke permukaan batuan. Istilah - istilah yang dipakai ialah porositas baik (batuan menyerap air), porositas sedang (di antara baik-buruk), dan porositas buruk (batuan tidak menyerap air). adapunjJenis-jenis porositas adalah sebagai intergranular, microporosity, dissolution dan fracture (Gambar 18).

Jenis-jenis porositas : itergranular, microporosity, dissolution dan fracture (rekahan)

5. Warna

Warna pada batuan sedimen mempunyai arti yang penting karena mencerminkan komposisi butiran penyusun batuan sedimen dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan. Warna batuan merah menunjukan lingkungan oksidasi,sedangkan warna batuan hitam atau gelap menunjukan lingkungan reduksi. Secara umum warna pada batuan sedimen dipengaruhi oleh : 
  • Warna mineral pembentuk batuan sedimen, contoh : bila mineral pembentuk batuan sedimen didominasi oleh kuarsa maka batuan akan berwarna putih (misal batupasir quartz arenite).
  • Warna matrik atau semen, contoh : bila matriks/semen mengandung oksida besi, maka batuan akan berwarna coklat kemerahan.
  • Warna material yang meyelubungi (coating material), contoh : batupasir kuarsa yang diselubungi oleh glaukonit akan berwarna hijau
  • Derajat kehalusan butir penyusunnya, contoh : pada batuan dengan komposisi sama jika makin halus ukuran butir maka warnanya akan cenderung lebih gelap.

6. Kekompakan

Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. Beberapa istilah yang dipakai dalam
kekompakan batuan adalah :
  • Dense : sangat padat
  • Hard : keras dan padat
  • Medium hard : agak keras tetapi masih dapat digores dengan jarum baja
  • Soft : lunak, mudah tergores dan dipecahkan
  • Friable : keras tetapi dapat diremas dengan tangan
  • Spongy : berongga
Continue Reading »

Selasa, 16 Juli 2013

Pengertian dan Klasifikasi Batuan Sedimen

Pengertian Batuan Sedimen

Telah kita ketahui bahwa di bumi ini terdapat tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen. untuk kesempatan kali ini saya memposting mengenai pengertian dan klasifikasi batuan sedimen. mohon kritikannya ya jika ada yang salah atas postingan saya kali ini. kritikan teman-teman sekalian akan sangat berguna bagi saya. 

Batuan sedimen merupakan batuan yang dihasilkan dari pengendapan yang berasal dari hasil sedimentasi mekanis (berasal dari hasil rombakan batuan asal), sedimentasi kimiawi (hasil dari penguapan larutan) dan sedimentasi organik (hasil dari akumulasi organik). 

Batuan sedimen hasil sedimentasi mekanis terbentuk dalam suatu siklus sedimentasi yang meliputi pelapukan, erosi, transportasi (media transportasi berupa air, angin atau es), sedimentasi dan diagenesa. Proses pelapukan merupakan pelapukan fisik maupun kimia yang terjadi pada batuan asal (batuan beku, batuan metamorf maupun batuan sedimen yang terbentuk terlbih dahulu. 

Klasifikasi Bauan Sedimen

Persentase penyebaran batuan sedimen di bumi ini hanya 5% dari penyebaran batuan yang ada di bumi. Namun untuk keberadaannya di permukaan bumi, batuan sedimen tersebar sangat luas hingga menutupi ± 75% dari luas permukaan bumi dengan ketebalan beberapa centimeter sampai beberapa kilometer. 

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dapat digolongkan menjadi  enam golongan yaitu : Golongan detritus kasar, golongan detritus halus, golongan karbonat, golongan silika, golongan evaporit,  dan golongan batubara.

Golongan batuan sedimen utama serta proses-proses pembentukannya
(Koesoemadinata, 1985)

Berikut penjelasan dari masing-masing golongan tersebut. 

1. Golongan Detritus Kasar

adalah bataun sedimen yang diendapkan dengan proses mekanis. yang termasuk kedalam golongan ini diantaranya: breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan pengendapannya pada umumnya di sungai (fluvial), kipas aluvial (aluvial van) dan sub marine van.

2. Golongan Detritus Halus

Golongan ini pada umumnya diendapkan dilingkungan laut, dari laut dangkal sampai laut dalam. yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain batuserpih (shale), batulanu (siltstone), batulempung (claystone) dan napal.

3. Golongan Karbonat

Batuan golongan karbonat ini pada umumnya terbentuk dari sekumpulan cangkang moluska, algae, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. Jenis batuan ini banyak sekali, tergantung material penyusunnya.

4. Golongan Silika

Batu jenis ini tersebar hanya dalam junlah sedikit dan terbatas. Golongan batuan ini merupakan gabungan antara proses organik dan kimiawi. Contoh batuan golongan ini adalah rijang (chert), radiolaria dan diatom (diatomea).

5. Golongan Evaporit

Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup dan syarat terjadinya batuan sedimen ini harus berada pada air yang memiliki kandungan larutan kimia yang cukup pekat. yang termasuk ke dalam golongan evaporit ini adalah gipsum, batu garam, anhydrit dan lain-lain.

6. Golongan Batubara

Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik, seperti tumbuhan yang telah mati dan kemudian terkubur di dalam tanah oleh suatu lapisan yang tebal diatasnya sehingga tidak terjadi pelapukan. Lingkungan pengendapan batubara biasanya di lingkungan rawa, delta dan danau. 
Continue Reading »